Kondisi dehidrasi merupakan keadaan yang dapat mengancam jiwa. Apa saja tanda-tanda dehidrasi pada anak? Dan apa yang mesti Anda lakukan?
Kepada para orang tua, sebaiknya Anda awas terhadap hal-hal berikut. Perhatikan tingkah laku buah hati Anda. Apakah ia kerap gelisah, rewel, atau mungkin tidak sadar? Apakah ia malas minum - atau justru seperti kehausan? Seringkah ia muntah? Bagaimana dengan air kencingnya? Sedikitkah? Selain itu, amati juga fisiknya. Apakah mata mereka cekung dan memiliki mulut kering? Jika Anda menjawab ya pada sebagian besar kasus tadi, bisa jadi anak Anda mengalami dehidrasi.
Penyebab paling sering dari kondisi dehidrasi adalah hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, biasanya karena diare, muntah, keringat berlebih, atau buang air seni berlebih karena obat atau penyakit tertentu. Selain itu, dehidrasi pada anak juga bisa dipicu oleh kurangnya asupan cairan ke dalam tubuh. Dan jika dibiarkan, dehidrasi dapat menyebabkan kematian. Jika Anda mendapati tanda-tanda dehidrasi pada anak, lakukan tindakan dengan segera! Bagaimana caranya?
Tindakan yang mesti Anda lakukan untuk menangani anak yang dehidrasi adalah sebagai berikut:
- Berikan cairan dengan gelas, dot, sendok, atau pipet tergantung mana yang paling disukai anak.
- Beri minuman sedikit demi sedikit, tapi lakukan dengan cukup sering.
- Jika anak Anda muntah-muntah, tangani dulu dengan memberikan obat muntah.
- Jika kondisi tidak membaik, segera bawa ke rumah sakit.
Bagaimanapun, mencegah tentu lebih baik ketimbang mengobati. Jadi, selain mesti mengenali tanda-tanda dehidrasi pada anak, para orang tua diharapkan melakukan beragam tindakan preventif seperti pemberian ASI eksklusif secara rutin, imunisasi lengkap, pemberian nutrisi lengkap, pemantauan tumbuh kembang anak, dan tentu saja, mengupayakan agar sang buah hati hidup dalam lingkungan yang sehat. (Bayu Maitra)