Air adalah salah satu zat gizi yang tidak dapat ditinggalkan, tetapi sering diabaikan dalam pembahasan mengenai gizi. Air digunakan dalam jumlah yang lebih besar dalam pangan maupun dalam tubuh manusia dibandingkan dengan zat gizi lainnya. Didasarkan pada seluruh bobot tubuh, hampir 60 hingga 70% tubuh manusia terdiri dari air. Setiap hari sekitar 2,5 liter harus diganti dengan air yang baru. Diperkirakan 1,5 liter dari air minum sedangkan 1,0 liter dari bahan makanan yang dikonsumsi. (Winarno, 1992)
Air perlu dikonsumsi secara teratur hal ini berfungsi untuk menjaga metabolisme tubuh agar berjalan secara optimal dan fungsi fisiologis tubuh dapat berjalan secara normal. Air tersebut disalurkan dalam sel (cairan intra seluler) dan diantara sel dan organ (cairan ekstraseluler). Air diambil ke dalam tubuh dari makanan dan minuman serta pertukaran zat bahan yang sudah berada dalam tubuh. Air dibuang dari tubuh melalui air seni, keringat dan dalam penguapan air melalui alat pernafasan paru-paru. (Harper, 1986)
Air amat penting dan berguna dalam fungsi fisiologi tubuh sebagai berikut:
- Sebagai pelarut. Air dapat melarutkan berbagai senyawa yang terdapat dalam tubuh karena ai dapat menahan substansi terlarut Baik itu larutan ionik maupun molekuler. Hal ini diakibatkan ikatan hidrogen yang dimiliki oleh air. (Winarno,1992) Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air (anonim1,2007)
- Sebagai bagian dari pelumas. Air memberikan pelumas pada seluruh bagian tubuh untuk membantu aktivitas tubuh. Misalnya: air liur membasahi makanan sehingga membantu kita mengunyah dan menelan, membasahi permukaan mata dengan cairan agar tidak kering dan meradang. (anonim2,2007)
- Sebagai pereaksi kimia. Hal ini diakibatkan daya tarik menarik molekul air oleh ikatan hidrogen dan membentuk susunan dipolar sehingga mempunyai daya tarik menarik pada senyawa lain yang bermuatan positif atau negatif (Winarno, 1992) Selain itu air dengan sifat ini, air dapat memudahkan darah untuk mentransport zat-zat yang diperlukan oleh tubuh
- Membantu mengatur suhu tubuh. Air memungkinkan tubuh mendinginkan dirinya sendiri melalui penguapan pada kulit- keringat, sehingga mencegah bahaya panas dalam (Anonim2, 2007)
- Membantu memelihara bentuk dan susunan tubuh. Bila tubuh kekurangan air, maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang, Padahal tulang adalah penopang utama bagi tubuh untuk melakukan aktivitas dan pembentuk susunan tubuh. Selain itu saat tubuh kekurangan air maka anggota tubuh yang lain akan menyerap persediaan air ini yang tersimpan dalam kulit, tubuh akan mengalami dehidrasi, dan kulitpun menjadi keriput (Cheryl Ashby, C.C.T, 2007)
Karena peran air yang begitu besar terhadap fungsi fisiologi tubuh tersebut, kebutuhan kita terhadap air harus dapat terpenuhi.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan air yang harus terpenuhi bergantung dari:
- Jenis kelamin. Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kebutuhan akan air. Berdasarkan DRI, kebutuhan pria terhadap air (2,4-3,7 liter) lebih besar daripada kebutuhan wanita (2,1-2,7 liter). Hal ini karena, aktivitas yang dilakukan oleh pria biasanya lebih banyak daripada wanita sehingga dibutuhkan cairan yang lebih banyak untuk menggantikan cairan yang keluar akibat aktivitas tersebut.
- Usia. Hal ini berkaitan dengan perkembangan tubuh, semakin tinggi usia seseorang semakin banyak cairan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan metabolisme dan aktivitas yang dilakukan oleh tubuh.
- Aktivitas. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh tubuh, maka akan semakin banyak air yang dibutuhkan. Misalnya: olahraga. Tambahan 1-2 gelas air, biasanya cukup untuk olahraga yang singkat, tetapi bila olahraga lama maka perlu jumlah tambahan. Berapa banyak cairan tambahan yang dibutuhkan tergantung dari banyaknya keringat selama olah raga, biasanya 2-3 gelas dalam sejam sudah cukup, kecuali udara sangat panas. Lebih baik bila menggantikan air dengan cairan elektrolit sehingga elektrolit tubuh yang hilang (natrium) bersama keringat dapat tergantikan. (Didinkaem,2006)
- Lingkungan. Udara yang panas dan lembab dapat membuat berkeringat sehingga membutuhkan tambahan air. Udara dalam ruangan yang panas juga dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya. Ketinggian lebih dari 2500 meter (8200 kaki) dapat menyebabkan peningkatan urinasi dan bernafas menjadi lebih cepat, sehingga lebih banyak cairan yang terbuang. (Didinkaem,2006)
- Keadaan kesehatan dan Penyakit. Misalnya, penyakit demam, muntah dan diare, dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Maka, konsumsi air minum harus lebih banyak dan lebih baik bila dapat menggantikan elektrolit yang keluar juga. Kondisi tertentu seperti infeksi kandung kemih serta adanya batu di saluran kemih juga membutuhkan cairan lebih banyak. Kondisi lainnya seperti kelainan jantung dan beberapa tipe penyakit ginjal, hati atau penyakit adrenal dapat mengganggu ekskresi air oleh sebab itu asupan air perlu dibatasi. (Didinkaem,2006)
- Hamil dan menyusui. Wanita yang sedang hamil atau menyusui membutuhkan cairan untuk tetap terhidrasi. Sejumlah besar cairan hilang saat menyusui. Institute of Medicine merekomendasikan pada wanita hamil untuk minum 2,4 liter (10 gelas) air sedangkan bila menyusui disarankan untuk minum 3,0 liter air (12,5 gelas) setiap harinya. (Didinkaem,2006) Hal ini disebabkan karena energi yang dibutuhkan oleh wanita menyusui lebih besar karena terjadi proses adaptasi metabolisme dan tambahan kegiatan fisik. Hal ini telah terbukti melalui metode perhitungan TEE (total energy expenditure) dengan doubly labeled water method (Nancy, 2001)
Kekurangan air akan berdampak pada seluruh sistem dalam tubuh (terutama sistem gastrointestinal) yang membutuhkan air untuk mendigesti. Sedangkan kelebihan terhadap air akan berdampak pada keluarnya urine yang banyak mngandung sodium yang biasa disebut hyponatremia atau intoksikasi air yang mengakibatkan kerusakan otak. (Morris, 2007) Asupan air yang lebh rendah dari kadar air yang dibutuhkan oleh tubuh dapat mengakibatkan dehidrasi. Selain itu, tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja sebesar 22% (Salamah,2006)
Dehidrasi merupakan suatu kondisi yang muncul saat individu kehilangan lebih banyak air dibanding yang dikonsumsi. Dehidrasi bukan masalah serius untuk remaja, begitu juga pada anak-anak maupun bayi. Tapi, bila kita tidak mengindahkan rasa haus, dehidrasi bisa memperlambat aktivitas. Dua pertiga kandungan tubuh kita adalah air. Ketika individu mengalami dehidrasi, berarti jumlah air dalam tubuh di bawah standar yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya secara normal. Sedikit penurunan tidak menyebabkan masalah. Sehingga, kebanyakan penderita yang mengalami dehidrasi tidak menyadari. Tapi, kehilangan banyak cairan dalam tubuh dapat menyebabkan individu merasa sakit. (Anonim3, 2007)
Dengan asupan air yang kurang tubuh akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber dari komponen tubuh sendiri. Di antaranya dari darah. Kekurangan air bagi darah amat berbahaya bagi tubuh. Sebab, darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan pun bisa terganggu. Darah yang kental tersebut juga akan melewati ginjal yang berfungsi sebagai filter atau alat untuk menyaring racun dari darah. Ginjal memiliki saringan yang sangat halus, sehingga jika harus menyaring darah yang kental maka ginjal harus kerja ekstra keras. Sehingga, ginjal akan rusak dan akan mengalami cuci darah (hemodialisis). Perjalanan darah yang kental tersebut juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal, sel-sel otak paling banyak mengonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga fungsi sel-sel otak tidak berjalan optimal dan bahkan bisa cepat mati. Kondisi tersebut akan semakin memicu timbulnya stroke. (Salamah,2006)
Sebuah penyebab dehidrasi yang umum pada usia remaja adalah keluhan gastrointestinal. Saat mengalami masalah perut, remaja kehilangan cairan ketika muntah dan diare. Dehidrasi juga bisa dialami ketika berolahraga. Pada kenyataannya, sangat jarang individu mengalami dehidrasi sampai pada tingkat moderat saat berolahraga atau aktivitas luar ruang lainnya. Tapi, bila kehilangan cairan tubuh lewat keringat tidak diganti, tubuh akan mengalami dehidrasi saat melakukan aktivitas fisik, terutama saat hari sangat panas. Diet yang biasa dilakukan oleh remaja yang ingin menurunkan berat badan dengan cara mengurangi cairan dalam tubuh juga memicu kandungan garam dan potasium dalam tubuh hal ini akan mengubah ritme detak jantung. Diet juga mempengaruhi kandungan air dalam tubuh dan memberi efek melemahkan. Hal ini biasanya diakibatkan konsumsi suplemen, termasuk yang mengandung laksatif dan diuretik yang mengurangi cairan tubuh sehingga mampu menurunkan berat badan dengan cepat. (Anonim3,2007)
Dehidrasi mempunyai berbagai tingkatan berdasarkan jumlah kekurangan air yang diperlukan oleh tubuh. Dehidrasi ringan -sebanyak 1-2% berat tubuh- memberi tanda berupa: Sangat haus, Mengantuk atau merasa sangat lelah. Bila terjadi pada anak-anak, mereka menjadi tidak seaktif biasanya, Mulut kering, Menurunnya frekuensi berkemih (8 jam atau lebih tanpa kencing), Lemah otot, Sakit kepala, Pusing atau tubuh terasa ringan (lightheadedness). Sedangkan dehidrasi berat -kehilangan cairan sebanyak 9-15% berat tubuh- adalah kondisi darurat medis dan dapat mengancam jiwa, dengan ciri seperti dehidrasi ringan ditambah: gelisah, bingung (confusion) atau mengantuk, mulut, kulit, dan membran lendir (misal pada mata) yang sangat kering, tidak/kurang berkeringat, sedikit atau tidak berkemih, dan urin yang keluar berwarna gelap (tidak kuning samar atau jernih tak berwarna seperti seharusnya), mata cekung, kulit kering dan berkurang kekenyalannya (tidak kembali bila dicubit), pada bayi, ubun-ubunnya bila diraba akan terasa cekung, tekanan darah rendah, detak jantung cepat, demam sedangkan pada kasus dehidrasi serius berakibat hilangnya kesadaran (Lita,2007)
Perawatan bagi penderita dehidrasi (bayi dan anak-anak) dengan cara meminum cairan rehidrasi oral (oralit atau pedialite), tetap memberi ASI, menghindari makanan dan minuman tertentu, misalnya kuah yang asin, susu (terutama yang dididihkan), soda, sari buah, atau gelatin. Cairan terbaik adalah yang berjudul larutan rehidrasi oral, bukan sports drinks dan sebangsanya, sebab mereka mengganti cairan yang terbuang akibat keringat dan bukan diare serta muntah-muntah. Sedangkan perawatan bagi orang dewasa (dengan kasus dehidrasi ringan hingga sedang) adalah dengan minum air putih lebih banyak, hindari kopi, teh, dan minuman yang mengandung kafein dapat memperburuk dehidrasi, juga sari buah dan soda yang dapat memperparah diare. (Lita,2007)
Oleh sebab itu, ini ada beberapa tips untuk mecegah dehidrasi yang dapat mengganggu peran fisiologis tubuh kita :
- Minum banyak cairan terutama saat cuaca kering dan
- Hindari minum air dingin dan panas pada saat makan. Para ahli kimia menekankan bahwa enzim yang terlibat dalam proses pencernaan berfungsi secara maksimal pada suhu badan yang normal. Setiap suhu yang di atas atau di bawah ini akan mengakibatkan berkurangnya kadar pencernaan. Juga diketahui bahwa keluarnya air liur dan cairan yang berlebihan memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk pencernaan. (anonim2, 2007)
- Konsumsi air sesuai proporsi Kcalorie yang dikeluarkan. Hal ini bergantung pada kegiatan fisik yang dilakukan.
- Jaga output minimal urine. Jangan sampai berwarna kuning kecoklatan karena, hal ini dapat menandakan adanya asupan air yang kurang.
- Segera ganti air yang hilang ketika banyak bekeringat.
- Menghindari kafein pada kopi, soda, dan teh juga bisa menghindari tubuh kita mengalami dehidrasi. Karena kafein membuat tubuh memproduksi urin lebih banyak. (anonim3, 2007)
Ayo sekarang mulai galakkan hidup sehat dengan minum banyak air dalam melakukan aktivitas sehari-hari! Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan??? sepakat.. (Annisa, disadur dari berbagai sumber)
REFERENSI
Anonim2, 2007 Perawatan dengan Air atau Hidroterapi http://www.dianweb.org/Sehat/ADI1
Anonim3., 2007. Pentingkah Minum Banyak Air http://www.republika.co.id/koran.asp?kat_id=41
Cheryl Ashby, C.C.T. 2007. Hidup sehat bersama 8 gelas air (How Eight Glasses A Day Keep Fat Away!!) http://digilib.ampl.or.id/detail/list.php?tp=artikel&ktg=&kd_link=2
Didinkaem. 2006. Berapa Banyak Harus Minum Setiap Harinya http://www.halalguide.info/content/view/
Harper, Laura J. 1986. Pangan Gizi dan Pertanian, UI press, Jakarta
Lita. 2007. Dehidrasi dan Rehidrasi http://lita.inirumahku.com/health/lita/dehidrasi-dan-rehidrasi/
Morris, Susan Evanne. 2007. Water Intake for Health and Well Being An Excerpt from Gastrointestinal Health and the Child with Feeding Problems, Part 1. Journal from http://www.new-vis.com/
Nancy F. Butte2, William W. Wong and Judy M. Hopkinson . 2001. Energy Requirements of Lactating Women Derived from Doubly Labeled Water and Milk Energy Output . Journal of Nutrition. 2001;131:53-58
Salamah,Ummu., 2006. Kenapa harus air putih http://muslimah.or.id/2006/10/02/kenapa-harus-air-putih/
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta